您的当前位置:首页 > 休闲 > 71 Ribu Perempuan Usia Subur di Indonesia Memilih Childfree 正文
时间:2025-05-28 23:10:15 来源:网络整理 编辑:休闲
Jakarta, CNN Indonesia-- Sebanyak 71 ribu perempuanIndonesia berusia 15-49 tahun tidak ingin memilik quickq download
Sebanyak 71 ribu perempuanIndonesia berusia 15-49 tahun tidak ingin memiliki anak atau childfree. Temuan ini didapat dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 berjudul "Menelusuri Jejak Childfree di Indonesia".
Dalam laporan ini, BPS menganalisis fenomena childfreedi Indonesia dari sisi maternal menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Perempuan berusia 15-49 tahun (usia subur) yang pernah kawin namun belum pernah melahirkan anak serta tidak menggunakan KB jadi fokus dalam survei ini.
Hasilnya, ditemukan bahwa 8 persen atau sekitar 71 ribu perempuan memilih childfree.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Prevalensi childfreejuga ditemukan meningkat selama empat tahun terakhir. Data SUSENAS mencatat, prevalensi childfreepada tahun 2019 sebesar 7 persen.
Angka tersebut sempat menurun pada tahun 2020 menjadi 6,3 persen. Prevalensi childfreekemudian meningkat pada tahun 2021 menjadi 6,5 persen dan melonjak jadi 8,2 persen pada tahun 2022.
"Melihat persentase perempuan childfreedalam empat tahun terakhir yang cenderung naik, prevalensi perempuan yang tidak ingin memiliki anak kemungkinan juga akan meningkat di tahun berikutnya," tulis laporan.
Dari data yang ada, persentase childfreesebenarnya sempat menurun pada tahun 2020. Hal ini diduga terjadi akibat pandemi Covid-19, di mana kebijakan work from home(WFH) ditengarai cukup memengaruhi keputusan seseorang untuk memiliki anak.
Fenomena childfreedi Indonesia juga ditengarai berpengaruh terhadap penurunan angka kelahiran atau total fertility rate(TFR). Sejak 1971 silam, hasil Sensus Penduduk menunjukkan bahwa TFR Indonesia terus menurun.
"Dengan tren kenaikan yang ada, fenomena childfreememang berkontribusi signifikan terhadap penurunan TFR di Indonesia," lanjut laporan tersebut.
Tren penurunan TFR sendiri menjadi fenomena global yang terjadi hampir di semua negara. Semakin ke sini, semakin sedikit anak yang dilahirkan.
Tren penurunan TFR juga mengindikasikan banyaknya perempuan yang menunda atau memilih untuk tidak memiliki anak.
(pli/asr)Terungkap Tujuan Eks Kadiv Hubinter Napoleon Bonaparte Datangi Halal Bihalal Timnas AMIN2025-05-28 23:07
Penyebab Sering Menunda Pekerjaan, Tak Melulu soal Manajemen Waktu2025-05-28 22:24
Turis Tertipu Rp645 Juta Gara2025-05-28 22:14
Minyak yang Bahaya Untuk Kesehatan, Ada Minyak Jagung dan Kelapa2025-05-28 21:58
Mobil Hybrid ini Dinobatkan sebagai PHEV dengan Daya Terpanjang hingga 113 km2025-05-28 21:47
Resep Lezat Lontong Cap Go Meh dan Makna Filosofis di Baliknya2025-05-28 21:05
FOTO: Mereka yang Tampil Ciamik di Grammy Awards 20252025-05-28 20:54
Peter Pan Sindrom, Saat Kamu Ogah Dewasa2025-05-28 20:49
Dua Wilayah RI Ini Punya Populasi yang Panjang Umur, Apa Sebabnya?2025-05-28 20:40
Uni Eropa Kecam Trump, Lagi Proses Negosiasi Malah Diancam Tarif 50%2025-05-28 20:23
Krishna Murti Singgung Penampilan Anang dan Ashanty usai Laga Timnas di GBK: Sangat Merusak Suasana2025-05-28 23:00
Uni Eropa Ragukan Ancaman Tarif 50%: Hanya Gertakan dari Trump2025-05-28 22:56
Tersangka TPPO Terus Bertambah, 552 Berhasil Diringkus Polri2025-05-28 21:55
Ikuti Bitcoin, Ethereum Berpotensi Jadi Minyak Digital2025-05-28 21:47
Massa Doa Bersama dari Berbagai Daerah Telah Tiba di Monas2025-05-28 21:17
Risiko Kredit KPR Meningkat, OJK Soroti Tren PHK dan Perlambatan Ekonomi2025-05-28 21:07
NYALANG: Mata2025-05-28 20:50
Kasus Dugaan Penistaan Agama Pimpinan Al2025-05-28 20:42
Bale Properti BTN Dongkrak Kredit Rp800 Miliar dalam 3 Bulan2025-05-28 20:28
Alkohol Palsu Sudah Renggut 103 Nyawa di Turki, Turis Diminta Waspada2025-05-28 20:28