时间:2025-06-04 14:15:36 来源:网络整理 编辑:娱乐
Daftar Isi 1. Empati pada korban sistem quickq加速器免费下载
Kasus pembunuhan Brian Thompson, seorang bos perusahaan asuransi besar di Amerika Serikat, menyita perhatian publik di dunia maya. Alih-alih mengecam tindakan pelaku penembakan Luigi Mangione, netizen justru ramai-ramai menunjukkan dukungan kepada tersangka.
Seiring berkembangnya kasus ini, Mangione bahkan mendapatkan dukungan luas di media sosial. Tagar seperti #JusticeForLuigi pun viral, memunculkan berbagai opini yang menggambarkan Mangione sebagai 'pejuang kecil' melawan ketidakadilan.
Kenapa publik malah mendukung Mangione yang jelas bersalah membunuh bos asuransi tersebut?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Selain itu, beberapa faktor juga bisa memicu kenapa banyak orang yang malah mendukung pelaku pembunuhan dalam beberapa kasus.
Faktor ini nyata terjadi pada kasus yang melibatkan Mangione.
Masyarakat sering kali berempati pada individu atau kelompok yang dipandang sebagai korban dari ketidakadilan. Kata Arnold, dalam kasus ini, Mangione dianggap sebagai wakil dari banyak orang yang merasa dirugikan oleh sistem asuransi kesehatan AS.
Ketika narasi yang muncul menggambarkan Mangione sebagai sosok heroik, publik pun bersimpati, meski tindakannya jelas melanggar hukum.
"Brian Thompson dipersepsikan sebagai simbol dari sistem yang hanya mengejar keuntungan tanpa peduli pada penderitaan orang kecil," kata dia.
![]() |
Era media digital turut memengaruhi opini masyarakat. Dalam beberapa laporan media, Mangione digambarkan sebagai seorang ayah pekerja keras yang berjuang demi keluarganya. Narasi ini menciptakan rasa koneksi emosional dengan Mangione.
"Hubungan parasosial, yaitu hubungan satu arah yang terbentuk melalui media, membuat orang merasa dekat dengan Mangione," jelas Arnold.
Mangione, kata Arnold dilihat sebagai 'orang seperti kita' yang melawan ketidakadilan. Itu sebabnya netizen cenderung memaafkan atau mendukung tindakannya.
Fenomena ini juga dipengaruhi oleh bagaimana masyarakat memandang korban. Arnold menjelaskan bahwa orang seperti Brian Thompson, yang memiliki status tinggi dalam sistem yang dianggap tidak adil, sering kali di-dehumanisasi.
"Masyarakat tidak lagi melihat korban sebagai individu dengan kehidupan, nilai, dan keluarga. Thompson dipandang sebagai simbol ketidakadilan. Hal ini mempermudah masyarakat untuk mendukung Mangione tanpa merasa bersalah," katanya.
Lihat Juga :![]() |
Di media sosial, tagar seperti #JusticeForLuigi semakin memperkuat dukungan terhadap Mangione. Banyak netizen menulis bahwa tindakannya merupakan 'perlawanan' terhadap sistem korup yang sering mempersulit kehidupan orang kecil. Narasi ini meluas tanpa memperhatikan kompleksitas kasus yang sebenarnya.
"Sekali masyarakat terbawa arus emosi dan narasi di media sosial, opini mereka bisa menjadi bias. Mereka mulai melihat tindak kekerasan sebagai bentuk balasan yang layak terhadap sistem yang tidak adil," ungkap Arnold.
(tst/asr)Harga Minyakita Naik Gopek Lagi, Stok Hampir Kosong2025-06-04 14:13
Luhut Pastikan Reklamasi Teluk Jakarta Dilanjutkan2025-06-04 14:10
Menteri PPPA: Banyak Orang Tua Tak Sadar Anaknya Korban Bullying2025-06-04 13:31
FOTO: Keju Susu Keledai Langka dari Albania, Dijual Rp25 Juta per Kg2025-06-04 12:55
FOTO: Gaya Hidup Berkelanjutan di 'Apartemen Masa Depan' Prancis2025-06-04 12:40
2025年服装设计学院全球排名榜单!2025-06-04 12:36
KrediOne Resmi Gantikan 360Kredi, Andalkan AI untuk Perkuat Perlindungan Konsumen2025-06-04 11:59
Amankan Aset, KAI Daop 1 Pagari Area Eplasemen Stasiun Tanjung Priok2025-06-04 11:45
Pilot Mendadak Pinjam Obeng Saat Pesawat di Udara, Penumpang Panik2025-06-04 11:43
Mahasiswa IT Wajib Tahu: Laptop Ringan yang Cocok buat Coding2025-06-04 11:41
Songsong Visi Indonesia Emas 2045, Forum Merajut Masa Depan Indonesia Rajut Keberagaman2025-06-04 13:26
Dewi Motik Serahkan Arsip Hidupnya ke ANRI, Jejak Tokoh Perempuan RI2025-06-04 13:24
Tips Bugar dan Tetap Langsing di Usia 502025-06-04 13:20
KPK Bawa Tujuh Koper Dokumen dari Abun2025-06-04 13:20
Peringatan Dini BMKG di Akhir Tahun 2024 Hingga Awal Tahun 2025: Fenomena La Nina Datang!2025-06-04 13:09
Menang di Praperadilan, Pengacara Lapor Istri Papa Novanto2025-06-04 13:01
Empat Penyusup Nekat Masuk di Sidang Hasto, Kader PDIP Langsung Mengusir!2025-06-04 12:39
Maskapai Larang Alat Musik di Kursi Pesawat, Musisi Batalkan Konser2025-06-04 12:11
Kemang hingga Kota Tua, Jelajahi 5 Spot Mekarnya Tabebuya di Jakarta2025-06-04 12:05
Jangan Lakukan 7 Hal Ini Selama Ciuman, Bikin Il2025-06-04 11:38