Sritex: Raksasa Tekstil yang Jaya di Era Soeharto, Tumbang di Era Prabowo
Di masa Orde Baru, nama Sritex melambung sebagai simbol kebangkitan industri nasional. Perusahaan ini tidak hanya menguasai pasar dalam negeri, tapi juga mengibarkan bendera Indonesia ke panggung global, menjadi pemasok seragam militer lebih dari 100 negara, termasuk NATO dan tentara Jerman.
Namun, kejayaan itu kini tinggal kenangan. Pada 1 Maret 2025, Sritex resmi dinyatakan pailit dan menghentikan seluruh operasionalnya—di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Merajut Kejayaan dari Pasar Klewer
Sritex lahir dari ketekunan HM Lukminto, pria kelahiran Kertosono, Jawa Timur. Ia memulai dari kios kecil di Pasar Klewer, Solo, pada 1966 dengan nama UD Sri Redjeki. Perlahan, usahanya tumbuh menjadi pabrik kelantang dan celup pertama di Solo dua tahun kemudian.
Baca Juga: Profil Iwan Setiawan Lukminto, Putra Mahkota Solo yang Kini Ditahan Kejagung
Era Soeharto menjadi masa emas Sritex. Pada 1978, perusahaan berubah menjadi perseroan terbatas. Tahun 1982, pabrik pemintalan mulai beroperasi. Dan pada 1994, Sritex meraih tonggak sejarah: dipercaya sebagai pemasok resmi seragam militer NATO dan Bundeswehr Jerman. Produk seragamnya bahkan memperoleh paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
Kompleks industri Sritex membentang di atas lahan 150 hektare di Sukoharjo, Jawa Tengah, dan mempekerjakan hingga 25.000 orang. Sekitar 70 persen produksinya diekspor ke pasar internasional. Pada 2013, perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham SRIL.
Pandemi, Utang, dan Akhir Sebuah Dinasti
Kejayaan itu mulai retak pasca wafatnya Lukminto pada 2014. Estafet kepemimpinan dilanjutkan oleh kedua anaknya, Iwan Setiawan Lukminto dan Iwan Kurniawan Lukminto. Namun, badai datang tanpa ampun.
Pandemi COVID-19 memukul telak sektor tekstil. Pendapatan Sritex anjlok dari US$1,3 miliar pada 2019 menjadi US$847 juta pada 2020. Tahun berikutnya, kerugian membengkak hingga Rp15,4 triliun. Total utang pun menumpuk hingga Rp26,2 triliun.
Baca Juga: Komisaris Utama Sritex Ditangkap, Kejagung Bilang Masih Berstatus Saksi
Upaya restrukturisasi melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) kandas. Mahkamah Agung menolak kasasi perusahaan pada Desember 2024. Status pailit pun resmi inkrah. Rapat kreditur pada 28 Februari 2025 memutuskan penghentian operasional. Per 1 Maret, pabrik-pabrik Sritex ditutup, dan 10.665 karyawan dirumahkan.
Dari Pewaris ke Tersangka
Tragedi Sritex belum berakhir. Pada 21 Mei 2025, Kejaksaan Agung menetapkan Iwan Setiawan Lukminto, putra pendiri sekaligus mantan Direktur Utama Sritex, sebagai tersangka kasus korupsi kredit bermasalah. Ia diduga menyalahgunakan dana pinjaman dari lebih dari 20 bank—termasuk Bank DKI dan Bank BJB—dengan total nilai kredit bermasalah mencapai Rp3,58 triliun. Negara ditaksir merugi sebesar Rp692,99 miliar.
Dana yang seharusnya digunakan sebagai modal kerja justru dipakai untuk membayar utang lama dan membeli aset non-produktif, seperti tanah di Yogyakarta. Sritex diketahui hanya mendapat skor kredit B2B, namun tetap disetujui memperoleh pinjaman besar. Kejagung mencium adanya indikasi persekongkolan antara debitur dan pejabat bank.
Baca Juga: Eks Dirut Sritex Jadi Tersangka Korupsi Kredit Bermasalah Rp3,58 Triliun
Dua mantan pejabat bank juga ditetapkan sebagai tersangka: Zainuddin Mappa, eks Dirut Bank DKI, dan Dicky Syahbandinata, eks pimpinan divisi korporasi Bank BJB. Penyidik telah menggeledah sejumlah lokasi di Jakarta, Solo, dan Bali, serta menyita 15 barang bukti elektronik dan dokumen keuangan.
Sritex adalah potret raksasa industri yang tumbuh di bawah bayang-bayang Orde Baru, berjaya sebagai ikon tekstil nasional, lalu runtuh di tengah derasnya tantangan zaman dan krisis tata kelola. Ironisnya, di era pemerintahan Presiden Prabowo yang bertekad menguatkan ekonomi nasional, salah satu simbol kejayaan industri dalam negeri justru resmi tumbang.
Kini, nama besar Sritex tak lagi berdiri di jalur produksi, tapi bergema di ruang sidang pengadilan.
-
交互设计出国留学,你选综合类还是艺术类院校?Fakta Mengejutkan! Kekerasan Seksual di Faskes Tak Hanya Terjadi di RSHSVIDEO: Karpet China Langka Dilelang, Bisa Capai Rp26 MiliarIPTEK Jadi Fondasi Pembangunan dan Kebijakan Industri, Termasuk pada Produk Tembakau AlternatifBEI Cabut Suspensi Tiga Saham Emiten, Salah Satunya Langsung Melejit 34%Hasil Negosiasi Tarif AS, Menko Airlangga: Kita Tawarkan WinAnggi Arando Siregar: Penghapusan Utang Nelayan dan Petani Adalah Napas Baru dari Presiden PrabowoKilang Pertamina Pastikan Produksi Avtur untuk Musim Haji Aman艺术留学美术基础是必要的吗?FOTO: Berseluncur Asyik di Lintasan Skate Kolong Flyover Slipi
下一篇:景观设计新西兰留学到底好不好?
- ·Diganggu Kucing saat Sholat, Apakah Bikin Batal?
- ·Jangan Dihindari, 6 Makanan Pahit Ini Bisa Cegah Banyak Penyakit
- ·IPTEK Jadi Fondasi Pembangunan dan Kebijakan Industri, Termasuk pada Produk Tembakau Alternatif
- ·Terdaftar atau Tidak? Cek NIK KTP Penerima Bansos PKH BPNT 2025 Sekarang Juga!
- ·室内设计留学去哪个国家好?
- ·Blok Migas Terlantar di Natuna Bisa Hasilkan 7.000 Barel per Hari
- ·Fakta Mengejutkan! Kekerasan Seksual di Faskes Tak Hanya Terjadi di RSHS
- ·Mahasiswa Asing di AS Jadi Takut Liburan, Khawatir Dideportasi Trump
- ·交互设计出国留学,你选综合类还是艺术类院校?
- ·Tak Diduga
- ·Menkes Sebut Ukuran Celana Lebih dari 33
- ·Puji Jokowi di Hadapan Menteri Kabinet Merah Putih, Prabowo: Bukan Karena Ada Gibran di Sebelah Saya
- ·最新俄罗斯建筑大学排名介绍
- ·Kadin Apresiasi Kapolda Banten Terkait Penegakan Hukum Premanisme dalam Dunia Usaha
- ·Royal Enfield Classic 500 Limited Edition Ridwan Kamil yang Disita KPK Rupanya Atas Nama Orang Lain
- ·Pembangunan Pabrik BYD di Subang Diganggu Ormas, DPR Desak Pembentukan Satgas Antipremanisme!
- ·绘画留学多少钱?绘画留学价格详情介绍
- ·DPR: Demokrasi yang Matang Menuntut Kritik Konstruktif, Bukan Kekerasan terhadap Media
- ·BPOM Sebut Efek Samping Vaksin TBC Bill Gates, Apa Saja?
- ·Royal Enfield Classic 500 Limited Edition Ridwan Kamil yang Disita KPK Rupanya Atas Nama Orang Lain
- ·日本美术学院大汇总
- ·5 Teh Terbaik untuk Kesehatan Ginjal, Jadi Alternatif Air Putih
- ·Daftar Minuman yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker
- ·Jangan Asal Pamer Boarding Pass Pesawat, Ada 5 Bahaya yang Mengintai
- ·Libur Panjang, Wagub DKI Wanti
- ·Resep Panjang Umur dan Bahagia, Hindari 8 Makanan Ini di Usia 50 Tahun
- ·Menkumham: Ditjen AHU Sudah Terapkan WBK/WBBM dalam Sektor Pelayanan Publik
- ·Daftar Minuman yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker
- ·Perjalanan Dji Sam Soe, Rokok Warung yang Sukses di Pasar Indonesia hingga Dibeli Philip Morris
- ·Tak Hanya Tarif Trump, Daya Produksi China Turut Menjadi Biang Masalah Ekonomi Dunia
- ·Harga Emas Kembali Naik, Israel Mau Serang Fasilitas Nuklir Iran
- ·Sering Dilakukan Sehari
- ·VIDEO: Gemerlap Dandyism ala Kulit Hitam dalam Met Gala 2025
- ·Malaysia Bidik 45 Juta Turis Asing pada 2025, Indonesia Cuma 16 Juta
- ·Hattrick Pelemahan KPK: dari Gelapnya Kasus Novel hingga Revisi UU KPK
- ·Makan Lebih Banyak Telur Bikin Otak Wanita Tetap 'Encer', Studi Ungkap