时间:2025-05-27 11:39:51 来源:网络整理 编辑:探索
Jakarta, CNN Indonesia-- Menteri Kependudukan dan Pembangunan KeluargaWihaji bicara soal penyebab ma quickq客服怎么联系
Menteri Kependudukan dan Pembangunan KeluargaWihaji bicara soal penyebab masalah stuntingdi Indonesia sulit diatasi. Salah satunya, ia menyoroti kebiasaan ibu hamilmengunyah daun sirih.
Menurut Wihaji, kebiasaan mengunyah siri jadi salah satu kebiasaan ibu hamil yang sebenarnya dapat memengaruhi kesehatan janin, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko stunting.
Terlebih, lanjut Wihaji, kebiasaan ini dilakukan dengan menambahkan zat-zat lain yang bisa saja berisiko pada janin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Namun, konsumsi daun sirih saat hamil juga diketahui bisa memicu efek samping. Salah satunya adalah membahayakan janin, menyebabkan masalah cacat bawaan pada anak, hingga risiko keguguran.
Stunting juga dinilai Wihaji erat kaitannya dengan kondisi ekonomi masyarakat saat ini. Kondisi ekonomi secara tidak langsung membuat banyak faktor risiko stunting bermunculan.
"Ekonomi itu faktor utamanya, kenapa dia tidak punya jamban, kenapa dia tidak punya air bersih, kemudian kenapa juga kurang mengerti, ya, karena masih kurang edukasi juga," ujar Wihaji.
Selain masalah kurangnya asupan gizi, kurangnya air bersih dan hunian tak layak tinggal juga ikut jadi faktor yang berkontribusi memicu stunting.
Wihaji menuturkan, edukasi pada masyarakat sampai saat ini masih menjadi PR yang besar untuk segala pihak dalam mengatasi masalah stunting.
![]() |
Saat ini, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) tengah melakukan pendekatan berbasis data dalam penanganan stunting secara by name by address. Saat ini, menurut Wihaji, tercatat ada sekitar 8,7 juta keluarga berisiko stunting di Indonesia.
Wihaji yakin, secara bertahap nantinya angka stunting perlahan bisa diturunkan sesuai dengan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto.
Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
Tak cuma berdampak secara fisik, stunting juga bisa berisiko buruk terhadap perkembangan kognitif si kecil. Kondisi ini bisa memengaruhi kemampuan belajar dan kecerdasan anak.
Lihat Juga :![]() |
Prevalensi stunting di Indonesia sendiri pada dasarnya telah mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Pada catatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi stunting berada di angka 30,8 persen. Angka tersebut menurun menjadi 21,5 persen pada Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023.
Namun demikian, jika dibandingkan negara Asia lainnya, prevalensi stunting di Indonesia masih terbilang tinggi.
(asr/asr)Data Penjualan Mobil SUV dari Honda Turun Terus2025-05-27 11:06
Papa Novanto Akui Fee PLTU Riau2025-05-27 10:13
Jika Mau Selamat Hadapi Trump, Boy Thohir Ungkap RI–China Harus Kompak!2025-05-27 10:01
Doa Buka Puasa Syawal: Arab, Latin, dan Artinya2025-05-27 09:44
Tim Pengacara Tidak Jenguk Ahok Hari Ini?2025-05-27 09:35
Jika Ada Leasing Eksekusi Sembarangan, APPI Bakal Tindak Tegas2025-05-27 09:25
Sudah Dipenjara 15 Tahun, Aset Setnov Masih 'Diintai' KPK2025-05-27 09:21
Kemantapan Jalan Nasional untuk Libur Nataru 2023/2024 Telah Capai 96 Persen2025-05-27 09:14
Polisi Bantah Siksa Anak Aktor Jeremy Thomas2025-05-27 09:00
Ini Jadwal Debat Capres2025-05-27 08:59
Suap WTP dari BPK, Apa Kata Bu Sri Mulyani?2025-05-27 11:34
Springhill Yume Lagoon Hadirkan Layanan Shuttle Bus untuk Warganya2025-05-27 11:31
Mengenal Pecah Pembuluh Darah Seperti yang Dialami Titiek Puspa2025-05-27 11:19
TNI AU Punya Tambahan 8 Helikopter H225M, Komplit dengan Full Flight Simulator2025-05-27 11:16
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Minum Obat Diet Populer Ozempic?2025-05-27 09:52
Cara Naik Bus Wisata Jakarta Gratis, Ini Daftar Rute dan Jadwalnya2025-05-27 09:30
Ditkrimsus PMJ Sita Barang Bukti di Apartemen Firli Bahuri2025-05-27 09:17
KSAD Jenderal Maruli Akan Pimpin Upacara Pemakaman Doni Monardo Hari Ini2025-05-27 09:15
Merger Grab2025-05-27 09:15
Ekonomi China Ngebut, PM Li Qiang Ajak Indonesia Lari Bareng2025-05-27 08:54