Diancam Tarif 10 Persen oleh Donald Trump, China Lebih Inginkan Kerja Sama
Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas setelah presiden terpilih AS, Donald Trump, mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap semua impor dari China. Ancaman ini disebut akan mulai berlaku pada 20 Januari 2025,yaitu saat Trump resmi menjabat.
Menanggapi hal tersebut, Kedutaan Besar China di Washington menyebut bahwa tidak ada pihak yang akan memenangkan perang dagang.
“China percaya bahwa kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara saling menguntungkan,” ujar Liu Pengyu, Juru Bicara Kedubes China, dikutip oleh Reuters pada Selasa (26/11/2024). Liu menegaskan, “Tidak seorang pun akan memenangkan perang dagang atau perang tarif.”
Ancaman tarif tambahan dari Trump ini terkait dengan tuntutan agar China menghentikan aliran obat-obatan terlarang, khususnya fentanil, ke AS.
Mengenai hal itu, Liu menjelaskan bahwa China telah mengambil langkah-langkah untuk memerangi perdagangan narkoba, khususnya setelah pertemuan antara Presiden Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping pada tahun lalu.
“China telah memberitahu AS tentang kemajuan yang dicapai dalam operasi penegakan hukum terhadap narkotika di Amerika,” papar Liu. Ia juga menegaskan bahwa rumor mengenai China sengaja membiarkan prekursor fentanil mengalir ke AS tidaklah benar.
Baca Juga: Harga Minyak Global Naik Lagi, Permintaan China Diprediksi Akan Naik
Langkah konkret menghentikan perdagangan gelap bahan kimia yang digunakan dalam produksi fentanil, salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat, telah terwujud secara bertahap. Seperti diketahui, AS telah mendesak China untuk memperketat penegakan hukum, menangani keuangan gelap, dan meningkatkan pengawasan terhadap bahan kimia tersebut.
Hasilnya, pada Juni 2024, Jaksa Agung China mendesak pejabat penegak hukum untuk fokus pada pemberantasan perdagangan narkoba. Langkah ini merupakan bagian dari penyelidikan gabungan antara kedua negara tersebut.
Dua bulan kemudian, pada Agustus 2024, China mengumumkan siap memperketat kontrol terhadap tiga bahan kimia bahan baku produksi fentanil.
下一篇:FOTO: Menapaki Sejarah di Pulau Onrust
相关文章:
- Kemenhub Gelar Mudik Ramah Disabilitas Melalui Angkutan Udara
- 音乐生想冲进澳洲八大,都有哪些专业可以选择?
- 香港大学研究生申请条件是什么?
- Pembelaan Prabowo Kala Zulhas Bagi
- Yusril Ihza Mahendra Akui Ada Kesan Pemerintah 'Main Kekuasaan' Saat Hadapi Bambang Tri Mulyono
- Soal Kritikan Tajam Asosiasi Pilot, Manajemen Garuda Indonesia (GIAA) Beri Penjelasan
- Melawat ke Rumah Kelahiran Buya Hamka di Tepi Danau Maninjau
- Ada Ketupat, Tapi Kenapa Makan Bakso saat Lebaran?
- Tak Lagi Dukung Bobby Nasution di Pilkada 2024, Sekjen PDI Perjuang: Garis Politiknya Sudah Beda
- Saat MK Kabulkan Gugatan Mahasiswa Unsa Soal Batas Usia Minimum Capres
相关推荐:
- 10 Juta Gen Z Nganggur, Apa Solusi dari Pemerintah?
- Sejarah Angpao Lebaran dan Alasan Kenapa Selalu Pakai Uang Baru
- Menko Airlangga Sepakati Langkah Strategis Perkuat Bisnis Indonesia–Prancis
- 音乐生想冲进澳洲八大,都有哪些专业可以选择?
- Tokoh Politik Mulai Ganjar Pranowo Hingga Sandiaga Uno Hadiri Rakernas PDI Perjuangan ke
- 斩获JHU皮博迪/伯克利,我用“个人风格”征服名校!
- 去美国读声乐,这些院校个个实力强悍!
- 韩国中央大学摄影系怎么样?
- Aturan Pembayaran Tol MLFF Diteken Jokowi, Ada Dendanya!
- Indosat Bagikan Dividen Rp2,7 Triliun dan Mantapkan Transformasi Jadi AI TechCo di RUPST 2024
- Waspada Gejala Awal Leukemia, Kenali Tanda
- Alexander Marwata Akui Tindakan Nurul Ghufron Tak Langgar Etik
- Gordon Ramsay Sambut Kelahiran Anak Keenam
- KPK Usut Korupsi di Pemkot Semarang Tekait Pemotongan Upah Pegawai
- Saksi Pembunuhan Vina Cirebon, Aep Bakal Ajukan Perlindungan LPSK
- KAI Ubah Pola Operasional Sejumlah Perjalanan Kereta Api Per 1 Juli 2024
- KNKT Ungkap Fakta Baru, Bus Kecelakaan di Subang Telah Dimodifikasi Jadi High Decker
- Pulau Baru Terbentuk di Jepang, Potensi Jadi Destinasi Wisata?
- Tak Lagi Dukung Bobby Nasution di Pilkada 2024, Sekjen PDI Perjuang: Garis Politiknya Sudah Beda
- Alexander Marwata Akui Tindakan Nurul Ghufron Tak Langgar Etik