Wamendag Ungkap Sikap RI Hadapi Tantangan Perdagangan Global
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Dyah Roro Esti Widya Putri mengungkapkan sikap Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan perdagangan global yang ada saat ini.
Wamendag menegaskan Indonesia tetap berkomitmen terhadap sistem perdagangan global yang berbasis aturan. Ini disampaikannya pada pertemuan dengan Japan Indonesia Association (JAPINDA) di Tokyo, Jepang, pada Senn (9/6/2025).
Baca Juga: Kemenperin Jelaskan Tujuan Rancang Aturan Kawasan Industri Tertentu
“Dalam menyikapi kondisi perdagangan saat ini, Indonesia akan mengedepankan upaya dialog yang konstruktif dengan berbagai pihak. Di tingkat nasional, Indonesia tengah berupaya meningkatkan transparansi, memastikan kepastian regulasi, diversifikasi pasar, dan ketahanan pasar domestik. Kami mengundang para pelaku bisnis Jepang untuk bekerja sama dalam menghadapi situasi yang penuh tantangan ini,” ucapnya, dikutip dari siaran pers Kemendag, Rabu (11/6).
Terkait hal tersebut, menurut Wamendag Roro, JAPINDA telah terbukti menjadi mitra penting dalam mendorong perdagangan dan investasi Indonesia.
“Kami sangat menghargai kunjungan delegasi JAPINDA ke Jakarta pada Desember tahun lalu untuk bertemu Presiden RI Prabowo Subianto. Hal ini menunjukkan komitmen kuat untuk kerja sama bilateral sekaligus menjaga stabilitas ekonomi,” ungkap Wamendag Roro.
Wamendag Roro menyampaikan, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo, kebijakan perdagangan Indonesia menekankan pada peningkatan kerja sama internasional, diversifikasi pasar, deregulasi kebijakan perdagangan, dan penguatan cadangan devisa.
“Kami mengajak JAPINDA untuk terus membina kerja sama sektoral dalam pembangunan ekonomi dengan fokus pada otomotif, energi, pertanian, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Wamendag Roro turut mengundang para pelaku usaha Jepang untuk berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 yang akan diselenggarakan pada Oktober 2025. Pada 2024, TEI menghasilkan transaksi senilai USD 22,73 miliar dan Jepang menduduki peringkat ke-8 sebagai negara pembeli terbesar dengan total transaksi mencapai USD 336,41 juta.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:知识)
- Long Weekend Tiba, Penumpang KAI Melonjak 44%! Jangan Sampai Kelebihan Bagasi
- Isi Dokumen Hasto di Rusia Diamankan Connie Bakal Jadi Bom Waktu, Klaim atau Cuma Gertakan?
- Bacaan Doa Nurbuat: Arab, Latin, dan Terjemahannya
- Alasan Asam Lambung Makin Sering Naik saat Kamu Semakin Tua
- Buron, Pendiri Robot Trading Viral Blast Terdeteksi karena Overstay di Thailand
- Banyak Orang Ngebet Melahirkan di Tahun Naga Kayu 2024, Ada Apa?
- Mendikdasmen: Makan Bergizi Gratis Dukung Program Sekolah Sehat
- 5 Minuman Pembersih Ginjal, Ampuh Membuang Racun
- Full Senyum, Gaji Anggota KPPS Resmi Naik Rp 600 Ribu di Pemilu 2024 Plus Dapat Uang Pulsa
- Sah! Wamenaker Batalkan PHK 308 Karyawan Softex
- 3 Manfaat Makan Ceker Ayam, Jadi Kolagen Alami buat Kulit Awet Muda
- 5 Jurus Jitu Pilih AC Hemat Listrik, Tagihan Aman Terkendali
- KPU Sempat Minta KPPS Tetap Layani Pemilih Meski Lewat Waktu
- TikTok Ajak Pengguna dan Masyarakat Lawan Misinformasi Jelang Pemilu
- Bansos Beras Disetop Jelang Pemilu 2024, Begini Kata Badan Pangan Nasional
- 10 Makanan Terbaik dan Terburuk untuk Kesehatan Ginjal
- Menteri KKP Ngaku Kecolongan Soal Pagar Laut: Kami Kekurangan Anggaran
- FOTO: 'Little Korea' di Perkampungan Baubau Sulawesi Tenggara
- Ternyata Ini yang Harus Dilakukan dan Dilarang saat Masa Tenang Pemilu
- 7 Rekomendasi Lokasi Pesta Kembang Api Tahun Baru 2024 di Jakarta