时间:2025-05-28 22:22:40 来源:网络整理 编辑:时尚
Warta Ekonomi, Jakarta - Israel tengah dilanda kekhawatiran serius menyusul perekonomian hingga angg quickq加速器官网官网
Israel tengah dilanda kekhawatiran serius menyusul perekonomian hingga anggaran negaranya yang terancam karena ambisinya dalam menyerang wilayah dari Gaza, Palestina.
Akuntan Jenderal Israel, Yali Rothenberg mengatakan bahwa pihaknya tengah menyoroti proyeksi defisit anggaran negara pada tahun 2026. Diketahui, Israel menargetkan agar defisit tidak melebihi 4% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca Juga: Giliran Swedia Menekan Israel Soal Gaza, Dorong Sanksi Tegas
Rothenberg menyebut meskipun ekonomi negaranya tetap kuat dan tangguh, lonjakan belanja pertahanan sejak pecahnya perang dan hal itu menjadi risiko serius terhadap pembiayaan sektor sipil seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan infrastruktur.
“Keseimbangan belanja sangat diperlukan untuk memastikan pengeluaran pertahanan tidak menenggelamkan prioritas lain,” tegas Rothenberg, dilansir dari Reuters, Rabu (28/5).
Israel pada tahun lalu diketahui mengalami defisit anggaran hingga 6,9% dari PDB. Namun angka tersebut telah turun menjadi 5,1% di April 2025. Rasio utang terhadap pendapatan domestik bruto juga melonjak sebesar 7,7 poin menjadi 69% pada tahun yang sama.
Rothenberg menekankan pentingnya mengurangi rasio utang terhadap pendapatan domestik bruto dan menyiapkan anggaran tahun 2026.
“Tahun depan sangat krusial. Kita harus memulihkan ruang fiskal dan menyusun anggaran 2026. Anggaran menciptakan kepastian — dan itu dibutuhkan oleh semua kementerian," jelas Rothenberg.
Ia mengakui bahwa upaya menurunkan defisit akan membutuhkan keputusan sulit, tetapi inilah inti dari tata kelola fiskal yang bertanggung jawab.
Adapun Israel, sebagai respons terhadap tekanan anggaran, telah menerapkan kenaikan pajak dan pemotongan belanja di sektor non-pertahanan untuk mencegah defisit membengkak lebih jauh.
Baca Juga: Iran Tak Gentar, Siapkan Balas Telak Jika Fasilitas Nuklir Diserang Israel
Rothenberg menyebut bahwa investasi tambahan pada infrastruktur menjadi penting mengingat tingginya pertumbuhan populasi tahunan dari Israel. Ia mencontohkan kebutuhan membangun pembangkit listrik baru melalui kemitraan publik-swasta sebagai salah satu prioritas.
Kadin Optimis Deal Dagang RI2025-05-28 22:18
Pulang Liburan, Wanita Ini Kaget Ada Cacing Bersarang di Otaknya2025-05-28 21:49
Gus Choi Nasdem Ingatkan PBNU Tak Larang Warganya Terlibat Politik2025-05-28 21:37
Rp2,6 Triliun Raib Akibat Penipuan, OJK Imbau Masyarakat Cek Legalitas Sebelum Berinvestasi2025-05-28 21:26
Ada Rafael Alun Trisambodo di Dirjen Pajak, KPK Mulai Telusuri ‘Aktor2025-05-28 21:14
Makan Buah Naga Setiap Hari, Bolehkah?2025-05-28 21:12
5 Tren Warna Dapur 2025, Warna Cerah dan Segar Jadi Incaran2025-05-28 21:06
Pendukung Anies Baswedan Gelar Musyawarah Reboan Bahas Isu Nasional2025-05-28 20:54
BPIP Mengumumkan 76 Paskibraka untuk Bertugas Pada Upacara HUT RI di IKN2025-05-28 20:27
Mengenal Aritmia, Deg2025-05-28 20:17
Mahfud MD Ungkap Tidak Ada Tawaran Gabung di Kabinet Prabowo2025-05-28 22:11
9.925 Bacaleg yang Memenuhi Syarat Dalam Daftar Calon Sementara Akan Diumumkan ke Publik oleh KPU2025-05-28 22:10
Polda Metro Telah Terima Laporan Dugaan Pelecehan Kontestan Miss Universe, Siap Lakukan Penyelidikan2025-05-28 21:58
Sosok Arist Merdeka Sirait di Mata Polri2025-05-28 21:48
Yogyakarta Punya Prevalensi Skizofrenia Tertinggi di Indonesia2025-05-28 21:42
Breaking News: KPK Gelar OTT di Jakarta dan Bekasi Terkait Pengadaan Barang dan Jasa2025-05-28 21:37
30 Kapal Terbakar di Tegal, Polisi Lakukan Penyelidikan2025-05-28 21:16
Ini yang Terjadi Jika Minum Kopi di Sore Hari, Sebaiknya Hindari2025-05-28 21:14
Jalur Kereta Internasional Vietnam2025-05-28 20:48
Prabowo Subianto: Pemerintahan yang Dipimpin Presiden Joko Widodo Harus Diakui2025-05-28 20:35